Parang – Sabtu(24/2/2018) Bati Bhakti TNI Koramil
0804/04 Parang Serma Kadirun beserta Babinsa Desa Pragak serda M Lutfi
mendampingi bidan Desa Pragak memberikan imunisasi difteri ORI di SDN I Pragak
Kec. Parang Kab Magetan. Bidan Desa Pragak Ibu Yulika sebelum melaksanakan
imunisasi, terlebih dahulu memberikan sosialisasi manfaat imunisasi difteri, para
orang tua melalui kegiatan ini diharapkan
mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencegah difteri dan menjaga pola
hidup sehat.
Penyakit difteri adalah salah satu penyakit
berbahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa khususnya bagi anak-anak. Ketika
muncul, difteri bisa dengan sangat cepat menyebar dan mewabah karena sifatnya
yang mudah menular. Terbukti tahun 2017 di Indonesia terjadi kembali KLB
difteri yang mewabah hampir di seluruh wilayah Indonesia. Puncaknya terjadi
pada tahun 2012 yaitu sebanyak 1.192 kasus, tahun 2013 sebanyak 767 kasus,
kemudian menurun, dan kembali meningkat di tahun 2017 dengan 593 kasus (data
November 2017).
Hingga saat ini kasus difteri masih terus
bertambah. Karena itulah sebagai orang tua kita harus tanggap dan waspada dalam
mengawasi buah hati kita. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengedukasi
diri sendiri agar dapat mengenali gejala dan tanda-tanda awal anak terkena
difteri sedini mungkin agar bisa memberikan penanganan cepat ketika difteri
menyerang. Yang sering jadi pertanyaan, mengapa difteri dapat menyebar dengan
cepat dan mewabah di suatu daerah?...
Hal ini sejatinya disebabkan karena sifat bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang sangat mudah berpindah dari satu penderita ke orang lain
di sekitarnya, juga karena status imunitas (kekebalan) masyarakat Indonesia
terhadap penyakit ini yang belum merata.
Bakteri difteri yang bernamaCorynebacterium
diphtheriae ketika menginfeksi tubuh manusia akan memproduksi racun berupa
protein yang bernama exotoxin. Racun inilah yang menyebabkan penyakit difteri
menjadi sangat berbahaya. Awalnya penyakit difteri muncul pada orang-orang yang
tidak kebal terhadap difteri, dan kemudian menularkannya pada orang-orang di
sekitarnya.
Manfaat vaksin difteri adalah membentuk sistem
kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit difteri di masa yang akan datang. Vaksin
difteri dibuat dari exotoxin yang sudah dinonaktifkan dengan serangkaian metode
khusus sehingga ia tidak lagi menyebabkan penyakit. Exotoxin yang sudah tidak
berbahaya lagi ini dinamakan dengan toxoid. Zat inilah yang kemudian dibuat
sebagai formula vaksin kemudian disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Ketika
vaksin difteri yang mengandung toxoid ini disuntik ke dalam tubuh, maka tubuh
akan meresponsnya sebagai serangan yang harus dilawan. Kemudian secara alami
sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sel-sel imun untuk melawan toxoid
tersebut.
Ketika sudah berhasil menang maka sistem imun akan
“mengingat” nya. Dengan kata lain jika di kemudian hari terjadi serangan
penyakit difteri yang sebenarnya, maka sistem imun kita sudah siap dan sudah
tau cara melawannya. Sehingga orang yang sudah diimunisasi menjadi kebal
terhadap penyakit difteri. Beberapa efek samping yang sering muncul setelah
mendapatkan suntikan vaksin difteri antara lain sebagai berikut :
1. Daerah bekas suntikan terasa sakit, bengkak, dan
kemerahan.
2. Efek samping suntik difteri yang selanjutnya
yaitu demam
3. Mual, muntah, sakit perut, diare
4. Anak jadi rewel, nafsu makan menurun, dan lemas.
Vaksin difteri diperkirakan dapat memberikan
kekebalan dalam masa 10 tahun. Karena itulah para ahli menyarankan jika
pemberian vaksin difteri sebaiknya diulang setiap 10 tahun sekali. Bahaya
difteri tidak hanya mengancam keselamatan bayi dan anak-anak saja, namun orang
dewasa juga tetap berisiko terkena. Karena itulah para penderita difteri harus
mendapatkan penangangan dan pengobatan.( R 04 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar