Magetan - Pemuda-pemudi lintas
agama khususnya yang berada di Kab. Magetan berkumpul dalam Kemah Pemuda Lintas
Agama di lapangan Garuda Kec. Parang yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi
Umat Beragama (FKUB) kab. Magetan.
Pada kegiatan tersebut Dandim
0804/Magetan yang diwakili Kapten Inf Waluyo utomo memberikan materi wawasan
kebangsaan kepada 150 peserta Kemah Pemuda Lintas Agama di kab. Magetan.
Sabtu/01/9/2018.
Kapten Inf Waluyo utomo mengatakan
untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama perlu pemahaman, kesadaran
antar pemeluk agama dalam memajukan kerukunan dan toleransi dan meminimalisir
aspirasi negatif. Menurutnya, Perkemahan pemuda antar umat beragama perlu
dilakukan secara kontiyu sebagai wadah menjalin komunikasi dan koordinasi dalam
menghadapi permasalahan dalam kehidupan beragama.
Ada tiga hal yang perlu
ditanamkan pada peserta kemah yakni, menanamkan
nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda, memberikan pemahaman tentang
pentingnya kerukunan beragama, serta meningkatkan wawasan kebangsaan sebagai
pola pikir dan sikap generasi muda di Kab. Magetan. “tuturnya”
Sejarah perjalanan bangsa
Indonesia hingga era pergerakan nasional dan zaman kemerdekaan lengkap dengan
lika-liku perjuangannya. Hingga saat ini, Indonesia tetap tegak berdiri sebagai
bangsa yang besar. Untuk mengawal kelangsungan hidup NKRI agar tetap lestari,
maka setiap komponen bangsa harus terus memupuk rasa nasionalisme melalui
pemahaman Wasbang untuk meningkatkan ketahanan nasional.
Dalam kesempatan ini, Kapten Inf Waluyo Utomo mamaparkan wawasan kebangsaan adalah
politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah
meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut, tanah di bawahnya dan
udara di atasnya secara tidak terpisahkan yang menyatukan bangsa dan negara
secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi
aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
Persoalan yang dialami bangsa Indonesia saat ini adalah proxy war yang
merupakan perang dengan menggunakan tangan ketiga, tanpa disadari, perang
asimetris terjadi, ini menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan serta keutuhuhan NKRI. “jelasnya”
Kita harus selalu waspada
terhadap setiap upaya yang akan menghancurkan bangsa Indonesia dari semua aspek
kehidupan masyarakat. Kita harus melawan infiltrasi, penetrasi kebudayaan,
eksploitasi ekonomi dan upaya adu domba terhadap sesama anak bangsa dengan
segala bentuk manifestasinya.
Kapten Inf Waluyo Utomo mengajak pemuda untuk
meningkatkan kerukunan dan toleransi dalam kemajemukan bangsa Indonesia,
sehingga dapat menangkal aksi adu domba di segala bidang kehidupan berbangsa.
(R.04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar